Apa Sebenarnya GRUNGE
“Grunge Is Dead” Tentu saja, dari namanya ini tentu sebuah ironis. "Grunge telah mati” Meski di satu sisi musik grunge telah dianggap mati karena digusur trend yang lebih up to date dari waktu ke waktu seperti melodic-punk, ska, hip-metal,garage rock,post-punk dan new wave revival, hingga emo, namun kultur musik grunge telah mempengaruhi kultur popular sesudahnya. Bahkan saya berani sesumbar bahwa banyak band di dunia ini yang terpengaruh oleh musik grunge.
seperti yang dikatakan oleh produserasal Seattle, Steve Fisk, “there"ll be no short age of disaffected youth in America over the next 50years, so there"ll be some great rock"n"rollcoming down the line", Yeah, kultur grunge memang dirasakan sebagai kultur orisinil terakhir yang dihasilkan. Benar rasanya apa yang diucapkan oleh para pakar musik bahwa kultur musik itu berhenti pada era 90-an karena memasuki era-era setelahnya hanya berupa pengulangan atau penyempurnaan dari kultur musik sebelumnya.
Musik grunge dipenuhi oleh riff-riff dengan distorsi gitar kotor, sound yang heavy dan low, gebukan drum yang berat, dan lirik seputar alienasi, frustrasi, rasa marah, kekecewaan, satir, ironis, dan perasaan sosial. Pakar musik banyak mengatakan bahwa musik grunge merupakan evolusi dari musik hard core punk, heavy metal, dan indierock.
Musik Grunge banyak mengambil tema lirik mengenai alienasi sosial,apatis,dan keinginan untuk kebebasan.
Banyak band Grunge yang mempunyai tema untuk menggambarkan keinginan mereka untuk dapat bebas dari dunia yang digambarkan dengan kata-kata yang
terkesan sulit untuk dimengerti. Banyak musisi Grunge yang menggambarkan kekecewaan umum dalam keadaan masyarakat serta prasangka sosial. Namun tidak semua lirik musik Grunge berisikan lirik-lirik mengenai keresahan sosial masyarakat, ada beberapa lirik musik grunge yang berisi mengenai humor.
LIFE STYLE
Sama kayak Punk. Grunge juga menjadi sebuah kulture, life Style. namun berbeda dengan Punk. bedanya gini..
kalo musisi Punk pasti bangga disebut Punker, sementara itu musisi pengusung Grunge gak bakal mau disebut Grungies...
(Bingung kan...??) itu karena para musisi pengusung Grunge ga suka dengan gaya hidup
Grungies2 yg kotor. hidup dijalanan, makan dari memungut sampah, dari memalak, merampok, jual ganja, tunjangan sosial.
Ga suka juga dengan anak2 Grunge yg moshing2 saat ada gigs Grunge tapi ga pernah tau arti lagu yg dibawain...cuma moshing karena pengaruh alkohol gitu...
Nirvana walau ditasbihkan sebagai band Grunge. bahkan disebut mbah nya Grunge ga begitu suka band mereka disebut aliran Grunge. mereka lebih senang disebut Punk. Pearl jam menyebut band mereka Modern rock, Alice In Chains & Soundgarden
mengatakan aliran musik mereka cenderung ke Hardrock. Sonic Youth seneng band mereka disebut experimental Alternative. sementara itu lahir aliran baru bernama Post Grunge yg lebih halus. Silverchair, The Vines, SemiSonic termasuk di dalam nya.
intinya adalah. semua band Grunge ga suka band mereka disebut grunge..!!!
Grunge = Semangat untuk mendobrak segala bentuk frustrasi!
FASHION

Kemeja flannel, jeans sobek, sepatu converse lusuh, rambut gondrong acak-acakan, gak mandi sebulan adalah persepsi semua orang soal fashion grunge.
“anti-trend” yang dikumandangkan grunge justrutelah menciptakan trend baru. Para pakar fashion mengatakan bahwa fashion
grunge terjadi karena rasa frustrasi anak muda Amerika saat itu.
Apalagi image yang ditampilkan para musisi macam Kurt Cobain, Kim Thayil, Eddie Vedder, pun tampil acak-acakkan kayak gitu.
Kesan“rebel” dan “riot” (selain lewat menghancurkan alat musik) jadi kredit tersendiri yang sedang hype dalam fashion anak muda era 1990-an.
Ayo kenakan flannel kamu, pakai jeans sobek kamu, dan jadikan Nirvana sebagai soundtrack hidupmu dan lupakan Fall Out Boy untuk sementara! Hell yeah… grunge rules!!!
Jadi sampai disini udah tau khan Apa Sebenarnya GRUNGE
Tidak ada komentar:
Posting Komentar